BERITAALTERNATIF.COM – Anggota DPRD Kalimantan Timur Salehuddin menggelar sosialisasi bertema Penguatan Demokrasi Daerah: Keterkaitan antara Politik dan Kesejahteraan Sosial pada Kamis (31/7/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan di Jalan Pateh Kota Nomor 19, RT 11, Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, dan dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Dalam kegiatan ini, Salehuddin menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam seluruh tahapan proses politik, tidak hanya berhenti pada pemilu atau pilkada.
“Kita berupaya untuk memberikan materi yang lebih ringan agar lebih mudah dipahami masyarakat. Intinya, proses politik tidak selesai hanya ketika pemilu atau pilkada telah usai. Demokrasi tidak berhenti di bilik suara,” ujar politisi Golkar tersebut.
Dia menambahkan bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam mengawal jalannya pemerintahan, mulai dari pengawasan hingga evaluasi kebijakan publik. Hal ini menurutnya merupakan inti dari demokrasi partisipatif.
Ia menginginkan masyarakat terlibat sejak awal proses demokrasi, dari kontestasi hingga pada tahap realisasi komitmen para pemimpin daerah. “Termasuk pengawasan terhadap janji dan program kepala daerah, bupati, wali kota, maupun gubernur,” lanjutnya.
Salehuddin juga menekankan bahwa pengawasan tidak harus selalu dilakukan di level atas. Ruang partisipasi bisa dimulai dari hal sederhana seperti rapat RT, usulan musrenbang di desa dan kelurahan, hingga evaluasi program pembangunan di tingkat kecamatan maupun kabupaten.
“Proses politik itu terus berjalan, meskipun kepala daerah, DPR, atau presiden sudah terpilih. Tanggung jawab warga untuk tetap berperan aktif harus terus dijaga,” tegasnya.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah (PPD) menjadi salah satu instrumen yang difungsikan untuk memperkuat peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Kata dia, PDD ini memberikan fasilitasi dan ruang agar masyarakat tetap terlibat, mengawasi, dan mengevaluasi jalannya pemerintahan. “Ini juga untuk menjawab anggapan bahwa banyak masyarakat abai terhadap politik pasca pemilu,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia turut menghadirkan beberapa kelompok masyarakat, termasuk komunitas perikanan, sebagai bentuk inklusi terhadap aspirasi dan evaluasi lintas sektor.
Salehuddin ingin menunjukkan bahwa fungsi perwakilan rakyat bukan hanya saat kampanye, tetapi juga dalam mendengar, menampung, dan menyuarakan kepentingan masyarakat secara terus-menerus. “Keterlibatan masyarakat sangat penting agar pembangunan tetap berpihak kepada rakyat,” tambahnya.
Dia mengakhiri pernyataannya dengan mengajak masyarakat untuk tidak berhenti pada pemilu, tetapi terus aktif memberikan masukan kritis dan konstruktif terhadap kebijakan pemerintah.
Ia menyebut kritik yang membangun, evaluasi yang objektif, dan partisipasi aktif adalah bagian dari proses demokrasi yang sehat. “Demokrasi itu untuk rakyat, oleh rakyat, dan dari rakyat. Maka, pengawasan dan evaluasi tidak boleh berhenti hanya karena pemilunya sudah selesai,” pungkasnya. (*)
Penulis & Editor: Ufqil Mubin











