Search

KAHMI dalam Pandangan Jumadil Anwar: Wadah Bersilaturahmi, Berdiskusi, dan Bersinergi

Kukar, beritaalternatif.com – Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang juga anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kukar, Jumadil Anwar berpendapat, KAHMI merupakan wadah bagi alumni HMI untuk bersilaturahmi secara intelektual.

Setelah purna dari HMI, setiap alumni memerlukan wadah untuk mengadakan diskusi terkait pengembangan HMI secara internal maupun peran-peran eksternal dalam membangun bangsa dan negara.

Terkait kinerja pengurus KAHMI Kukar, Jumadil mengaku tak memiliki kritik terhadap kepengurusan PMD KAHMI Kukar yang berjalan lima tahun terakhir. Ia menilai berbagai program telah berjalan. Begitu pula silaturahmi antar-alumni HMI.

Advertisements

“Diskusi-diskusi juga terjalin. Sebaran alumni yang berada di beberapa tempat juga berjalan. Mengenai plus minusnya itu kan dinamika saja,” kata Jumadil, Senin (11/10/2021).

Dia menyarankan pengurus yang akan datang bisa lebih baik dan dapat melebihi kinerja pengurus saat ini.

Sarannya, presidium yang dipilih dalam Musyawarah Daerah (Musda) berasal dari setiap komisariat HMI Cabang Kukar. Sehingga ada keterwakilan di presidium KAHMI.

“Ke depannya masing-masing alumni ini memiliki kemampuan dasar. Misalnya dari Pertanian, dia bicara pertanian. Begitu juga Hukum, bicara tentang hukum. Demikian seterusnya,” ucap dia.

Ia berpendapat, ke depan KAHMI memiliki banyak tantangan, baik internal maupun eksternal. Sebagai organisasi yang merupakan wadah untuk bersilaturahmi dan bersinergi, KAHMI dapat menghimpun para akademisi, birokrat, politisi, pengusaha, dan berbagai profesi lainnya untuk memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara.

“Agar kita sebagai kader HMI tetap aktif dalam dinamika pemerintahan, terkhusus di Kabupaten Kutai Kartanegara,” katanya.

Jumadil mengaku belum memiliki niat untuk menjadi presidium KAHMI Kukar di periode selanjutnya. Sebab, untuk menjadi presidium, tak hanya dilihat dari satu sisi. Namun, banyak sisi yang harus dinilai dan dimiliki oleh calon presidium.

“Misalnya dari Pertanian. Yang layak menjadi presidum tetap Bang Marwan karena beliau senior yang luar biasa. Dari saya mengawali LK 1 sampai sekarang, perhatian ber-HMI-nya itu luar biasa. Saya sendiri kiblatnya secara pendampingan adik-adik itu Bang Marwan,” ujarnya.

Dia berharap KAHMI bisa terus menjadi wadah untuk bersilaturahmi agar alumni-alumni HMI dapat menggagas hal-hal yang bermanfaat untuk organisasi dan daerah.

Selain memiliki alumni yang berkiprah di berbagai bidang, HMI juga mempunyai alumni yang belum memiliki pekerjaan atau pengangguran. Hal ini menjadi tugas para alumni yang telah berkiprah di bidang politik, birokrasi, pertanian, pendidikan, ekonomi, dan lainnya.

“Pelan-pelan saya juga merekrut adik-adik. Tapi tidak semuanya. Karena kader-kader HMI itu tidak harus semuanya berusaha. Pasti ada yang di birokrasi, politisi, bekerja di perusahaan, dan lain-lain. Kan tipologi orang-orang ini masing-masing gayanya. Sehingga KAHMI inilah sebagai wadah untuk bersinergi satu sama lain. Lupakan perbedaan. Kita satu saat berada di KAHMI,” jelasnya.

Secara eksternal, alumni HMI dapat mengisi ruang-ruang di bidang pendidikan, politik, ekonomi, birokrasi, dan lainnya. Bagi kader-kader yang konsen di bidang pendidikan, ia menyarankan mereka melanjutkan pendidikan hingga jenjang profesor.

“Bang Aswin adalah salah satu contoh kita. Politisi, birokrat, dan akademisi. Multitalenta beliau. Kader HMI acuannya harus beliau,” katanya.

Begitu juga di bidang politik. Alumni HMI yang memiliki kecakapan komunikasi harus mengisi ruang politik daerah seperti berkiprah di partai politik.

“Jika nalurinya ke sana, pos-pos itu harus diisi,” katanya.

“Sama dengan birokrasi. Harus bersinergi. Cita-cita pemerintah tidak jauh berbeda dengan HMI. Jadi, kita harus mengisi ruang-ruang yang ada,” lanjutnya.

Hal yang sama pula di bidang usaha. Ia berkomitmen untuk terus mengajarkan dan mendampingi kader-kader HMI yang memiliki keinginan untuk menjadi pengusaha.

“Saya ingin adik-adik itu bisa melebihi capaian saya yang sekarang. Kalau saya sekarang melangkah satu, kader berikutnya melangkah tiga,” tutupnya. (ln)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
Advertisements
POPULER BULAN INI
Advertisements
Advertisements
INDEKS BERITA