Search

Hentikan Politik Uang, Suara Adalah Amanah dari Allah

Oleh Nur Kamaruzzaman, Febryan Dwi Saputra, Yahya Gagas Jiwanggo*

Politik uang dalam konteks pemilu atau pilkada adalah salah satu bentuk praktik yang merusak sistem demokrasi dan mencederai nilai-nilai keadilan. Dalam praktik ini, para calon legislatif, eksekutif, atau partai politik memberikan sejumlah uang atau fasilitas tertentu kepada pemilih dengan tujuan membeli suara mereka. Hal ini tentu saja bertentangan dengan prinsip-prinsip moral, etika, dan agama.

Islam sebagai agama yang sangat menekankan pada keadilan, kebenaran, dan integritas, mengajarkan bahwa setiap tindakan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan berdasarkan niat yang baik. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah ayat 286: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” Dalam konteks politik, ini berarti setiap individu harus memilih dengan hati nurani dan tidak terpengaruh oleh janji atau godaan yang bersifat material.

Advertisements

Suara Adalah Amanah

Dalam perspektif agama, suara yang diberikan dalam pemilu adalah amanah dari Allah SWT. Setiap pemilih memiliki tanggung jawab untuk memilih pemimpin yang amanah, jujur, dan berkompeten. Menjual suara berarti mengkhianati amanah yang telah diberikan Allah SWT, dan ini adalah tindakan yang sangat tercela dalam pandangan agama.

Islam mengajarkan bahwa amanah adalah hal yang sangat berat dan harus dijaga dengan baik. Dalam hadis Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya” (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, ketika kita memberikan suara, kita sedang memilih pemimpin yang akan bertanggung jawab atas urusan umat, baik di dunia maupun di akhirat.

Dampak Buruk Politik Uang

Praktik politik uang dapat merusak integritas sistem pemilu itu sendiri. Pemilih yang menerima uang atau janji politik dari calon tertentu mungkin memilih bukan berdasarkan kualitas dan kapasitas calon, melainkan hanya karena iming-iming materi. Hal ini dapat menghasilkan pemimpin yang tidak amanah dan tidak mampu menjalankan tugas dengan baik, karena mereka lebih memprioritaskan kepentingan pribadi atau kelompok yang mendanai kampanye mereka.

Lebih jauh lagi, politik uang dapat memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Mereka yang menerima uang politik seringkali berasal dari kalangan yang kurang mampu dan mudah terpengaruh, sementara yang memberi uang biasanya berasal dari kelompok elit yang memiliki kepentingan tertentu. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memperburuk jurang pemisah antara kelompok kaya dan miskin, serta menciptakan ketidakadilan yang semakin mendalam.

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. An-Nisa’ · Ayat 58

 

Mencegah Politik Uang

Untuk mengurangi dan menghentikan politik uang, kesadaran masyarakat sangatlah penting. Pemilih harus memahami bahwa suara mereka adalah bagian dari amanah yang diberikan oleh Allah, dan mereka harus memilih dengan hati nurani, berdasarkan rekam jejak, visi, dan misi calon yang benar-benar mencerminkan kebaikan bagi masyarakat.

Selain itu, calon pemimpin dan partai politik juga harus memiliki komitmen untuk menjalankan kampanye yang bersih, jujur, dan tanpa iming-iming uang. Mereka harus sadar bahwa kekuasaan yang diperoleh dengan cara tidak sah hanya akan membawa kehancuran di dunia dan di akhirat.

وَاتَّقُوْا يَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِيْهِ اِلَى اللّٰهِۗ ثُمَّ تُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَࣖ

Waspadalah terhadap suatu hari (kiamat) yang padanya kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian, setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya dan mereka tidak dizalimi. Al-Baqarah · Ayat 281

Penutup

Amanah adalah nilai luhur yang harus dijaga dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam dunia politik. Suara pemilih adalah amanah yang tidak boleh dijual beli dengan iming-iming materi. Oleh karena itu, mari kita hentikan politik uang dan gunakan hak pilih kita dengan bijak, demi terciptanya pemimpin yang amanah dan mampu memajukan masyarakat dengan penuh keadilan, sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh agama.

(*Mahasiswa ISBI Kalimantan Timur)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
Advertisements
INDEKS BERITA