BERITAALTERNATIF.COM – Di usianya yang ke-56 tahun, Riffadil tetap bersemangat menjalankan amanah sebagai Kepala SDN 035 Tenggarong.
Sosok kelahiran 9 Mei 1969 ini dikenal sebagai pribadi yang sederhana, namun penuh dedikasi dalam mengabdikan dirinya di dunia pendidikan.
Dia menempuh pendidikan dasar di Kecamatan Muara Kaman. Pada tahun 1983, ia melanjutkan pendidikan di SMP Aljawahir Kampung Baru Tenggarong.
Sejak di bangku sekolah, Riffadil sudah mulai menaruh minat pada dunia pendidikan. Dia terinspirasi oleh para guru yang mengajarnya dengan penuh keikhlasan.
Setelah lulus SMP, ia masuk ke Sekolah Pendidikan Guru PGRI Tenggarong pada tahun 1986. Di sana, Riffadil aktif berorganisasi dan pernah dipercaya sebagai ketua OSIS.
Sejak kecil hingga remaja, keinginannya menjadi guru sudah tertanam kuat. Bukan karena paksaan orang tua, tapi karena panggilan jiwa.
Profesinya sebagai guru dan kepala sekolah tak hanya sabagai ladang mata pencaharian belaka, melainkan panggilan hati yang telah tersimpan rapat di benaknya sejak masih muda.
Selama kuliah, ia pernah aktif sebagai anggota di bidang humas di salah satu organisasi mahasiswa Unikarta.
Pengalaman tersebut menambah wawasannya sekaligus memperkaya pengalaman organisasinya.
Ia juga merasa beruntung karena dosen-dosen yang mengajarnya cukup kompeten, terutama karena ada kerja sama Unikarta dengan Unmul Samarinda melalui program dosen terbang.
Hal ini semakin memperkuat kualitas pendidikan yang diterimanya sehingga menjadi bekal berharga dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah.
Pengalaman berorganisasi tersebut membuat wawasannya tentang kepemimpinan semakin meningkat.
Perjalanan pendidikannya berlanjut di Unikarta. Riffadil juga mengikuti program pelatihan mengajar di Unmul Samarinda selama enam bulan.
“Untuk lanjut pendidikan, 6 bulannya itu ngambil semacam SIM-nya untuk mengajar,” ucapnya kepada awak media Berita Alternatif pada Senin (21/6/2025).
Dia pernah menjadi honorer di SD Muhammadiyah Tenggarong. Selama bertahun-tahun ia mengabdi, pada 2010 Riffadil dipercaya menjadi kepala sekolah di sekolah tersebut.
Namun seiring kebijakan baru yang melarang guru yang berstatus pegawai negeri sipil untuk menjadi kepala sekolah, dia melepas jabatannya di SD Muhammadiyah.
Kebijakan ini membuatnya dipindah ke beberapa sekolah, termasuk SDN 002 Tenggarong yang dijalaninya selama sembilan tahun.
Pada 22 April 2019, ia diangkat sebagai Pelaksana Tugas Kepala SDN 035 Tenggarong. Riffadil secara resmi menjadi kepala sekolah definitif pada 5 April 2022.
Sosok guru-gurunya yang penuh kasih saat mengajar disebutnya sebagai inspirasi terbesar dalam hidupnya. Hal ini membuatnya memilih profesi yang diistilahkan dengan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
“Guru-guru saya dulu mengajar dengan hati. Itu yang menumbuhkan rasa ingin jadi guru,” kenangnya. (adv)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin