BERITAALTERNATIF.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berkomitmen menggratiskan pendidikan di Kaltim.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Muhammad Husni Fahruddin mengapresiasi program di bidang pendidikan tersebut.
Dia menyebutkan bahwa Program Gratispol dan Jospol yang tengah dijalankan Pemprov Kaltim merupakan langkah progresif meskipun belum menyentuh seluruh kalangan karena efisiensi anggaran.
“Tapi program itu tahun depan hampir 100% akan digratiskan,” ujarnya saat ditemui awak media baru-baru ini di Samarinda.
Menurutnya, masa transisi kepemimpinan menjadi tantangan tersendiri dalam mengakselerasi program-program tersebut. Keterbatasan kewenangan Gubernur Kaltim saat ini menjadi penghambat dalam penyelarasan visi dan misi dengan perangkat daerah.
“Pak Gubernur tidak memiliki kekuasaan yang full untuk mengintegrasikan antara programnya dengan instansi terkait,” tambahnya.
Politisi yang karib disapa Ayub itu pun menekankan sinergi antara Gubernur Kaltim dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mempercepat implementasi program Pemprov Kaltim.
Ia menggambarkan rutinitas rapat yang padat saat ini sebagai upaya akselerasi dan sinkronisasi antara program Gubernur Kaltim dan OPD di lingkungan Pemprov Kaltim.
“Itu coba mengakselerasikan antara mimpi-mimpi, antara gerakan-gerakan, visi-misi Gubernur dengan OPD-OPD terkait,” jelasnya.
Selain itu, DPRD Kaltim menekankan efisiensi anggaran, terutama di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim.
Ayub menyebut belanja pembangunan seperti pagar dan toilet harus dialihkan ke program yang lebih esensial untuk mendukung pengembangan pendidikan di Kaltim.
“Kita ingin toilet-toilet itu tidak diarahkan ke hal-hal yang sifatnya tidak jelas orientasinya. Jadi, prioritasnya kita kembalikan kepada pendidikan,” ucapnya.
Gubernur Kaltim, kata dia, menyarankan program pembangunan infrastruktur pendidikan diawasi oleh DPRD Kaltim.
Ia menyebut tujuan akhir program ini adalah pendidikan gratis yang tidak hanya dari segi SPP, tapi juga kebutuhan-kebutuhan lain yang menunjang pendidikan.
“Bukan hanya gratis SPP-nya, tapi gratis bajunya, bukunya dan lain sebagainya. Nanti diarahkan ke situ semua,” tutupnya. (Adv)
Penulis: Ali
Editor: Ufqil Mubin