Search

Tolak Perang di Gaza, Para Demonstran Blokir Jalan Raya Wilayah Pendudukan

Gelombang demonstrasi kembali meluas di seluruh wilayah pendudukan Palestina. (Tasnim News)

BERITAALTERNATIF.COM – Saluran televisi Israel Channel 12 melaporkan bahwa beberapa jam lalu keluarga para tahanan di Gaza, bersama banyak aktivis, berkumpul di depan kediaman perdana menteri dan berbagai lokasi lain di wilayah pendudukan.

Dalam aksi tersebut, mereka menuntut Benjamin Netanyahu segera menandatangani kesepakatan pertukaran tahanan. Para keluarga menegaskan, operasi militer di Gaza justru membahayakan nyawa para tahanan dan bisa menghapus peluang yang dimiliki Israel di meja perundingan.

Seorang ibu tahanan bahkan berkata, “Netanyahu, anak-anak kami sedang menghadapi sebuah holocaust. Cukup sudah dengan kebohonganmu.”

Ratusan orang turun ke jalan pada Jumat sore di tengah persiapan militer Israel untuk kemungkinan pendudukan Gaza dan meningkatnya pertempuran. Para demonstran menutup jalan-jalan utama, bahkan menggelar meja makan Shabat di tengah jalan sambil menyerukan Netanyahu untuk melanjutkan perundingan demi tercapainya kesepakatan.

Selama aksi berlangsung, Jalan Tol Ayalon dekat persimpangan Hashalom ditutup total ke dua arah. Aksi serupa juga terjadi di Yokneam, persimpangan Nahalal, Hod Hasharon, Jembatan Ma’agan Michael, dan Jembatan Dvorim. Jalan Tol Nomor 6 arah utara di persimpangan Elyakim serta jalan menuju kediaman perdana menteri di Yerusalem juga diblokir.

Menurut penyelenggara, aksi ini dimaksudkan untuk “menekan para pengambil keputusan agar berhenti menghalangi kesepakatan dan segera menandatangani proposal yang ada.”

Bersamaan dengan protes di berbagai wilayah, keluarga para tahanan juga mengadakan acara penyambutan Shabat di depan rumah Netanyahu di Yerusalem.

Einav Tsenkgauker, ibu dari tahanan Matan Tsenkgauker, dalam orasinya meminta Netanyahu menandatangani kesepakatan pembebasan.

“Saat dia duduk di meja Shabat, kami di jalan berjuang menyelamatkan anak-anak kami. Bukannya menyetujui kesepakatan, dia justru ingin menduduki Gaza dan membunuh Matan serta para tahanan lainnya. Dia bilang menginginkan kesepakatan komprehensif, itu bohong! Pendudukan Gaza akan menghancurkan perundingan. Netanyahu, anak-anak kami sedang mengalami holocaust. Hentikan kebohongan ini!” ucapnya.

“Saya ingin duduk di meja Shabat bersama putra saya. Kini jelas bahwa hanya tekanan rakyat yang bisa membuatnya kembali. Untuk membebaskan para tahanan dan mengakhiri perang, semua orang harus ikut turun ke jalan dan menghentikan roda pemerintahan,” lanjutnya.

Einav juga menyerukan aksi nasional pada Selasa mendatang. Para demonstran membutuhkan lebih banyak tekanan agar Netanyahu menerima rencana yang diajukan dan menjadikannya sebuah kesepakatan penuh.

Ia meminta seluruh rakyat Israel bangkit pada Selasa pagi, menghentikan roda ekonomi dan aktivitas negara.

“Bersama, kita adalah kekuatan besar. Mereka takut pada kita, tapi tidak bisa membungkam kita atau mencegah kembalinya anak-anak kami. Mari bergabung, kita akan membawa mereka pulang dan mengembalikan Israel seperti yang kita kenal,” tegasnya.

Markas keluarga tahanan juga menyatakan akan meningkatkan aksi, dan menetapkan Selasa depan sebagai “Hari Nasional Perlawanan” dengan slogan “Israel Bangkit.”

Dalam pernyataan resminya tertulis, “Mereka akan menggagalkan kesepakatan! Selasa, Israel akan berhenti. Tinggalkan rumah kalian dan tunjukkan solidaritas dengan para tahanan. Kini semua bergantung pada setiap warga Israel.” (*)

Sumber: Tasnim News
Penerjemah: Ali Hadi Assegaf
Editor: Ufqil Mubin

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

BACA JUGA

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA