BERITAALTERNATIF.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berusaha menekan laju inflasi dengan melibatkan sektor pendidikan dan usaha.
Hal ini diungkapkan Asisten II Setkab Kukar Bidang Ekonomi dan Pembangunan Daerah Ahyani Fadiannur Diani saat diwawancarai awak media ini ketika menghadiri grand opening Unikarta Mart pada Rabu (23/4/2025).
Dia menyampaikan bahwa kehadiran Unikarta Mart bukan sekadar pelengkap unit usaha kampus, tetapi juga bagian dari solusi konkret daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
Unikarta Mart diharapkannya menjadi salah satu penopang program pengendalian inflasi di Kukar, mengingat Pemkab telah meluncurkan kios inflasi di Masjid Agung Sultan Sulaiman yang menjual sembako dengan harga terjangkau.
“Unikarta Mart ini selain untuk tempat pelatihan mahasiswa, juga kita harapkan bisa ikut menopang pengendalian inflasi di Kukar,” ujarnya.
Ahyani menjelaskan bahwa peluncuran dua unit usaha ini sudah lama dirancang sebagai bagian dari pendekatan strategis untuk menjaga harga kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan minyak tetap stabil dan mudah diakses oleh masyarakat.
Penguatan distribusi melalui model kolaborasi seperti ini, lanjut dia, sangat penting di tengah ancaman gejolak harga pangan.
“Mudah-mudahan bisa berjalan karena ini masih tahap percobaan,” sebutnya.
Ia mengungkapan bahwa Pemkab Kukar tengah menjalin kolaborasi erat dengan sekitar 20 perusahaan berbentuk badan usaha milik negara, daerah, dan perusahaan swasta.
Selain itu, dalam kerja teknis penanggulangan inflasi, Pemkab berkolaborasi dengan forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan.
Strategi pemerintah untuk memberdayakan UMKM juga mendapat dukungan nyata dari PT MHU yang berhasil membantu pihaknya mendorong produk-produk UMKM lokal untuk masuk ke pasar ritel, termasuk Unikarta Mart.
“Seperti tadi produk binaan MHU dari UMKM di Tenggarong Seberang: ada keripik dan amplang. Itu sudah dikemas rapi dan layak bersaing dari tingkat kabupaten sampai nasional,” ungkapnya.
Ahyani juga mengingatkan para pelaku UMKM untuk menjaga kualitas produk mereka.
Peningkatan kualitas ini dapat diawali dengan pengurusan sertifikasi halal, yang merupakan bagian dari upaya menumbuhkan kepercayaan konsumen serta meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk-produk UMKM di Kukar.
“Kualitasnya dijaga dan kalau bisa disertifikasi supaya halalnya terjamin,” pungkasnya. (adv)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin