BERITAALTERNATIF.COM – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian, pada Selasa (24/6), membahas eskalasi konflik yang terjadi antara Iran dan Israel. Komunikasi tersebut mencerminkan komitmen kedua negara terhadap upaya diplomasi dan penyelesaian damai atas krisis yang terus berkembang di kawasan Timur Tengah.
Dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Anwar menyampaikan bahwa Presiden Iran menyatakan kesiapan negaranya untuk menghentikan aksi militer dan membuka jalan menuju perdamaian, dengan syarat utama bahwa Israel menghentikan serangan terhadap wilayah kedaulatan Palestina dan Iran. Komitmen ini dinilai sebagai langkah penting untuk meredakan ketegangan yang telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur sipil.
Presiden Pezeshkian juga meminta dukungan dari Malaysia untuk menyampaikan posisi Iran kepada negara-negara Muslim lainnya. Ia berharap agar komunitas internasional, khususnya dunia Islam, tidak terpengaruh oleh narasi sepihak yang menyesatkan dan dapat memahami konteks sebenarnya dari langkah-langkah pembalasan yang diambil oleh Iran.
Menanggapi permintaan tersebut, Anwar menegaskan bahwa Malaysia tetap konsisten pada pendiriannya yang mengecam keras segala bentuk kekerasan, terutama serangan militer Israel terhadap Gaza dan Iran. Ia menyatakan bahwa tindakan yang menargetkan warga sipil, pemimpin militer, dan ilmuwan Iran telah melampaui batas-batas kemanusiaan serta melanggar prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku.
Anwar juga menyoroti bahwa meski Malaysia menolak kekerasan sebagai solusi, negara itu tetap mendukung hak setiap negara, termasuk Iran, untuk mempertahankan kedaulatannya dari segala bentuk agresi. Ia menegaskan bahwa akan menjadi sikap munafik jika komunitas global mengakui kekuatan militer Israel namun menolak hak Iran untuk membela diri dari serangan yang bersifat provokatif.
Selain itu, Malaysia menyambut baik komitmen Iran dalam membuka ruang dialog dan mencari solusi damai dengan semua pihak, termasuk dengan Amerika Serikat dan Israel, selama prinsip keadilan dan kedaulatan dihormati. Dalam pandangan Anwar, hanya melalui jalur diplomasi dan negosiasi yang adil dan setara, konflik ini dapat diakhiri secara komprehensif dan menghindari pertempuran yang berlarut-larut di kawasan tersebut.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan posisi aktif Malaysia dalam mendukung upaya perdamaian global dan memainkan peran diplomatik dalam meredakan konflik internasional. (*)
Sumber : ANTARA
Editor : M.Anshori