Search

Kebugaran di Area PT Tambang Damai, Investasi Kesehatan Karyawan?

Penulis. (Berita Alternatif via penulis opini)

Oleh: Ayu Sri Mega*

Industri pertambangan batu bara dikenal sebagai salah satu sektor kerja dengan tingkat tantangan fisik yang tinggi. Karyawan tambang dituntut bekerja dalam kondisi lingkungan yang berat, mulai dari paparan debu, cuaca ekstrem, hingga jam kerja yang panjang. Situasi ini berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, seperti kelelahan, gangguan pernapasan, maupun masalah otot dan sendi. Oleh karena itu, menjaga kebugaran fisik para karyawan menjadi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan.

Salah satu upaya yang semakin banyak diterapkan oleh perusahaan tambang adalah penyediaan fasilitas fitness atau pusat kebugaran di area kerja, seperti perusahaan tambang batu bara PT Tambang Damai yang site tambang berada di Teluk Pandan, Kalimantan Timur. Menurut Dias Yuniawan selaku Kabag HSS PT Tambang Damai, kehadiran fasilitas ini bukan sekadar tren gaya hidup modern, tetapi sebuah kebutuhan yang strategis untuk mendukung kesehatan dan produktivitas tenaga kerjanya.

Kehadiran alat fitness sendiri sangat diapresiasi dan disambut baik oleh karyawan atau tenaga kerja. Dengan begitu, para karyawan dapat tetap menjaga kesehatan dan kebugaran agar maksimal dalam bekerja. Selain itu, area tambang juga memiliki fasilitas kesehatan lainnya seperti klinik kesehatan dan sarana olahraga berupa lapangan badminton.

Karyawan tambang bekerja dengan intensitas fisik yang tidak ringan. Aktivitas mengangkat, mengoperasikan alat berat, hingga berjalan jauh di medan yang tidak rata menjadi rutinitas harian. Kondisi tersebut menuntut daya tahan tubuh dan kekuatan otot yang prima. Jika kebugaran tidak terjaga, risiko kecelakaan kerja dan cedera akan meningkat, yang pada akhirnya juga merugikan perusahaan dari sisi produktivitas.

Kebugaran fisik yang baik juga berpengaruh pada kesehatan mental. Karyawan yang rutin berolahraga cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah, tidur lebih berkualitas, dan suasana hati yang lebih stabil. Hal ini penting mengingat pekerjaan di tambang seringkali diiringi tekanan psikologis yang tidak sedikit.

Fitness memberikan solusi praktis untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kebugaran jasmani. Dengan melakukan latihan rutin menggunakan alat fitness, karyawan dapat memperkuat otot, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan fleksibilitas tubuh. Aktivitas ini juga membantu mengurangi ketegangan otot akibat bekerja di posisi yang statis atau berulang-ulang.

Selain manfaat fisik, latihan fitness juga memberikan dampak positif secara psikologis. Ketika tubuh bergerak dan berkeringat, hormon endorfin dilepaskan, sehingga timbul rasa bahagia dan lebih bersemangat. Hal ini dapat menjadi sarana pelepas stres yang efektif bagi karyawan tambang yang sehari-hari berhadapan dengan rutinitas yang berat.

Menyediakan fasilitas fitness memang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Namun, langkah ini dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang. Karyawan yang sehat dan bugar lebih jarang mengalami sakit, sehingga tingkat absensi berkurang. Produktivitas pun meningkat karena tenaga kerja dapat bekerja lebih optimal. Selain itu, program kebugaran juga berkontribusi pada loyalitas karyawan. Mereka merasa diperhatikan, sehingga memiliki ikatan emosional yang lebih kuat dengan perusahaan.

Di sisi lain, fasilitas fitness dapat menjadi bagian dari program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), seperti yang disampaikan kepala HSS tambang PT Tambang Damai, Dias Yunanta. Perusahaan yang memfasilitasi olahraga turut berkontribusi dalam mencegah risiko cedera akibat lemahnya kondisi fisik. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan.

Agar fasilitas fitness benar-benar bermanfaat, perusahaan perlu merancang program yang terstruktur. Pertama, penyediaan instruktur atau pelatih yang dapat membimbing karyawan dalam menggunakan alat dengan benar. Ini penting untuk mencegah cedera akibat kesalahan teknik latihan. Kedua, perusahaan dapat menjadwalkan sesi olahraga rutin yang disesuaikan dengan jam kerja karyawan, sehingga aktivitas fitness tidak mengganggu produktivitas utama.

Selain itu, perusahaan dapat mengadakan kompetisi atau tantangan kebugaran untuk memotivasi karyawan agar lebih konsisten berolahraga. Misalnya, lomba jumlah langkah terbanyak, program penurunan berat badan sehat, atau kompetisi kebugaran kelompok. Kegiatan semacam ini dapat menciptakan suasana kerja yang lebih positif dan penuh kebersamaan.

Karyawan yang terbiasa menjaga kebugaran tidak hanya mendapat manfaat di lingkungan kerja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menjadi lebih sehat, berenergi, dan mampu menjalankan peran sosial di masyarakat dengan lebih baik. Karyawan tambang yang sehat dapat berkontribusi lebih besar bagi keluarganya dan lingkungan sekitarnya.

Lebih jauh, perusahaan tambang yang peduli pada kesehatan karyawannya akan mendapat citra positif di mata masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga hubungan baik dengan komunitas sekitar, mengingat industri tambang sering mendapat sorotan terkait dampak lingkungan. Perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan karyawan melalui fasilitas fitness menunjukkan bahwa keberlanjutan tidak hanya dilihat dari aspek produksi, tetapi juga dari kesejahteraan sumber daya manusianya.

Langkah terakhir yang perlu diupayakan adalah menjadikan olahraga sebagai budaya kerja. Dengan menanamkan kesadaran bahwa kebugaran adalah bagian penting dari keselamatan dan produktivitas, karyawan akan lebih termotivasi untuk melakukannya secara konsisten. Budaya sehat ini pada akhirnya akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan industri yang semakin kompetitif.

Menjaga kebugaran karyawan tambang batu bara bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak yang berdampak luas. Penyediaan fasilitas fitness merupakan salah satu cara efektif untuk mendukung kesehatan fisik dan mental tenaga kerja. Bagi perusahaan, hal ini bukan hanya tentang investasi kesehatan, tetapi juga investasi produktivitas dan keberlanjutan. (*Mahasiswi Magister Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman)

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

BACA JUGA

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA