Kans Indonesia Mengalahkan Singapura di Leg Kedua Semifinal Piala AFF 2020

Jakarta, beritaalternatif.com – Timnas Indonesia memiliki potensi mengalahkan Singapura dalam laga semifinal Piala AFF 2020 dan melangkah ke final guna menyudahi dahaga gelar.

Menjadi juara Piala AFF adalah harapan. Bagi pemain, pelatih, fan, pengurus, atau siapa pun yang rindu akan kejayaan Timnas Indonesia.

Sebelum mendekat ke laga perebutan gelar, anak asuh Shin Tae Yong harus memenangi duel melawan Singapura pada babak semifinal.

The Lions membuktikan kemampuan bersaing di Piala AFF kali ini. Singapura kembali lolos dari fase grup setelah kali terakhir menembus semifinal, dan kemudian menjadi juara pada 2012.

Dahaga gelar dirasakan Singapura yang mengoleksi empat gelar kejuaraan antar-negara Asia Tenggara.

Bangkit dengan kemampuan pemain-pemain terbaiknya, Singapura menyajikan organisasi tim dan gaya sepak bola yang menyulitkan Timnas Indonesia.

Singapura yang kecil secara geografis memiliki talenta yang tak bisa dianggap remeh. Kendati bukan negara besar dalam sejarah sepak bola, Singapura sudah berkali-kali mengganjal Indonesia dalam persaingan kedua negara dalam kancah regional. Khusus di Piala AFF saja, Singapura unggul head to head atas Indonesia.

Di bawah arahan pelatih Tatsuma Yoshida, Singapura kembali menghantui dan siap menjadi mimpi buruk dari gairah semangat Indonesia yang dibawa Shin.

Singapura memiliki kualitas berbeda dibanding tiga kesebelasan yang dikalahkan Ricky Kambuaya dan kawan-kawan. Persiapan Singapura lebih kurang sama seperti Indonesia yang menjalani pemusatan latihan terlebih dahulu di luar negeri sebelum tanding.

Hasilnya terlihat dengan keberhasilan menjadi runner up, sekaligus mengalahkan Filipina dalam persaingan sebagai pendamping Thailand yang tak bisa dibantah masih merupakan raja sepak bola Asia Tenggara.

Singapura bersama Yoshida seperti menjawab tantangan Shin dalam leg pertama. Hariss Harun dan kawan-kawan bereaksi menghentikan permainan Timnas Indonesia yang cukup baik pada babak pertama.

Singapura kemudian mampu mengancam gawang Nadeo Argawinata dan menghindari kekalahan sehingga leg kedua kemungkinan besar kembali bakal menyajikan laga yang menggelora.

Tidak ada pemain yang benar-benar menonjol dengan kemampuan menggiring bola bak Lionel Messi, namun Singapura memiliki pemain yang mampu bermain kompak serta paham cara main Yoshida. Sebuah kekuatan yang layak diwaspadai jika sebuah tim sudah paham kemauan pelatih.

Timnas Indonesia gagal mempertahankan keunggulan pada babak pertama dalam laga yang berlangsung 22 Desember. Kendati demikian, kans masih terbuka.
Shin yang menghadirkan peremajaan tim kembali bakal ditantang menampilkan ‘keajaiban’ pada leg kedua.

Pelatih asal Korea Selatan itu mungkin akan mengambil hikmah dari keputusan-keputusan yang dilakukan pada leg pertama.

Dengan kualitas pelatih kaliber Piala Dunia macam Shin, tampaknya masalah formasi atau susunan pemain sudah selesai. Saat tulisan ini diketik dan dibaca sebelum pertandingan, bisa jadi Shin sedang atau sudah memberikan instruksi khusus kepada pemain-pemain pilihannya.

Akrab dengan perubahan-perubahan yang mengagetkan dalam daftar susunan pemain, kemungkinan Shin tak lagi banyak mengutak-atik 11 pemain utama.

Nadeo yang sudah tiga kali main bakal mendapat tempat utama. Sementara pemain dengan status ‘back‘ bakal kembali dihuni lima orang.

Penempatan tiga bek tengah serta dua bek di sisi sayap membuat Indonesia bisa main tiga bek saat menyerang dan lima bek dalam bertahan.

Alfeandra Dewangga, Rizky Ridho, dan Fachruddin Wahyudi Aryanto layak kembali mengemban tugas sebagai starter. Sementara Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan agaknya tak tergantikan.

Tiga hingga empat gelandang guna menguasai lini tengah juga menjadi opsi yang masuk akal guna meredam pressing Singapura.

Selain Dewangga yang biasa maju menjadi gelandang bertahan, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya bakal menambah kepadatan lini tengah Indonesia yang bisa merepotkan Singapura.

Witan Sulaeman dan Irfan Jaya punya keunggulan kontribusi dan gaya main yang cocok dengan kehendak Shin. Tetapi Ramai Rumakiek dan Egy Maulana Vikri pun tak pelak menjadi bumbu penyegar dalam kejutan-kejutan Shin.

Terkait pemain depan yang masih miskin gol, keputusan menempatkan Egy sebagai starter bukan pilihan yang tak mungkin dilakukan Shin.

Kecepatan dan kerja sama yang terbukti pada gol Witan di leg pertama menunjukkan Indonesia harus main dengan standar tinggi ketika memainkan gaya tersebut guna meraih hasil apik.

Permainan kaki ke kaki yang lancar dan pemanfaatan akan kecepatan bakal membuat Singapura berabe.

Ditaksir setelah menjalani lima pertandingan, Timnas Indonesia punya kesanggupan tampil baik.

Yang pasti tak hanya Shin dan pemain Indonesia yang belajar dari leg pertama, Yoshida dan skuad Singapura juga sudah menelaah kekuatan dan kelemahan tim Garuda sehingga antisipasi perlu dilakukan.

Duel intensitas tinggi diprediksi bakal hadir dalam menit-menit leg kedua Indonesia vs Singapura. Kedua kesebelasan punya peluang 50-50. Timnas Indonesia sudah menunjukkan kemampuan main apik pada separuh leg pertama yang bisa jadi terulang dalam sepanjang laga di hari Natal.

Mengutip kata-kata Evan Dimas sebelum pertandingan leg pertama Indonesia vs Singapura, “Satu kata terakhir, tuntaskan!” (cnnindonesia)

Bagikan

BERITA TERKAIT

INFO GRAFIS
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA