BERITAALTERNATIF.COM – Manajemen Berita Alternatif secara resmi membuka Cabang Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB pada Senin (15/8/2022). Perwakilan ini merupakan cabang pertama media daring tersebut di luar Pulau Kalimantan.
Manajemen media yang berpusat di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini mempercayakan kepemimpinan Berita Alternatif Cabang NTB kepada Miftahul Khair. Ia menjadi manajer cabang tersebut di dua pulau yang terletak di NTB: Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Sementara itu, Andri bertugas sebagai staf redaksi Berita Alternatif Cabang NTB di Kota Mataram. Dia akan menjalankan tugas sehari-hari untuk mencari, menghimpun, dan menulis berita-berita terkait isu-isu aktual di NTB.
Chief Executive Officer (CEO) Berita Alternatif, Ahmad Fauzi menyambut baik pembukaan cabang di NTB tersebut. Pembukaan cabang ini merupakan bagian dari usaha mewujudkan visi dan misi media daring di bawah payung PT Maestro Media Indonesia tersebut.
“Tentu ini adalah langkah awal bagi kami di tahun kedua beritaalternatif.com, yang mencoba untuk membuka cabang yang bertujuan mewujudkan visi-misi media ini,” jelas Fauzi pada Senin sore.
Ia menjelaskan, Berita Alternatif memiliki salah satu misi meningkatkan literasi masyarakat Indonesia. Selain itu, media online ini hadir di masyarakat dengan cara menyuguhkan sudut pandang yang berbeda, aktual, serta berpegang pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Dalam mewujudkan misinya, Berita Alternatif menggali sudut pandang dari komunitas-komunitas, birokrat, pengusaha, akademisi, praktisi, dan tokoh masyarakat di Indonesia.
Pandangan-pandangan dari berbagai pihak tersebut, sambung dia, diharapkan dapat memberikan sudut pandang yang dapat mencerahkan masyarakat.
“Tentunya penyampaian pendapat di Berita Alternatif memiliki standar-standar yang telah ditentukan oleh redaksi kami,” ujarnya.
Alumni pascasarjana Universitas Mulawarman Samarinda ini juga berharap Berita Alternatif Cabang NTB dapat menjadi penyambung lidah masyarakat.
“Kita berharap Berita Alternatif menjadi harapan masyarakat Indonesia. Juga bisa menjadi corong aspirasi dan penyampai kegelisahan masyarakat dan tokoh di NTB. Tentu menyampaikan pendapat di media kami harus mengedepankan nilai-nilai ilmiah dan rasionalitas,” pungkasnya. (*)
